Sabtu, 13 Maret 2010

90 Persen Museum Tak Layak Kunjung!



Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menetapkan tahun 2010 ini sebagai Tahun Kunjungan Museum (Visit Museum Year). Namun, mengutip running text di salah satu tayangan televisi swasta di Indonesia, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik kabarnya mengungkapkan, "90 persen museum di Indonesia tak layak kunjung". Nah, lho.

Keadaannya berbanding terbalik dengan museum-museum di Singapura. Walaupun dari segi ukuran dan mungkin juga koleksi yang dimiliki, museum-museum di Indonesia lebih hebat, tapi berkunjung ke museum-museum di Singapura lebih menyenangkan. Paling tidak itu yang diungkapkan beberapa orang yang pernah berkunjung ke museum-museum di Indonesia dan Singapura.

Saya sendiri mengalami hal yang sama, seperti diungkapkan beberapa orang yang membandingkan keberadaan museum di Indonesia dan Singapura. "Coba lihat bangunan dan interiornya, tidak kusam, berdebu, dan lampu penerangannya pun tidak redup," ujar seorang teman yang saya jumpai di Singapura, akhir Januari 2010.

Contoh yang bisa saya kemukakan di sini mungkin adalah MINT Museum of Toys yang terletak di Seah Street, Singapura. Bangunannya tidak terlalu besar, namun orang tak bosan datang ke sana. Bahkan yang sudah pernah datang pun, masih ingin selalu datang, karena secara tetap tentu, koleksi-koleksi yang ada ditampilkan dalam sudut dan sisi berbeda. Belum lagi koleksi baru yang makin melengkapi keberadaan museum yang sebenarnya hanya menyajikan berbagai koleksi mainan dari masa ke masa.

Uang mungkin memang berperan. Seorang teman yang bekerja di salah satu museum di Jakarta pernah mengungkapkan masih terbatasnya anggaran yang ada untuk membuat museum itu lebih menarik. Pernah ada yang mengusulkan mengapa tidak membentuk semacam Mitra/Sahabat Museum, yang seperti di Singapura, Friends of Museum dikenakan iuran sekitar S$ 50 - S$ 60 pertahun perorang (sekitar Rp 350.000). Usulan itu langsung "dimentahkan" teman lainnya, "Boro-boro mau jadi Friends of Museum dan bayar ratusan ribu, karcis masuk museum yang cuma seribu rupiah saja, masih belum membuat orang tertarik ke museum".

Iya, ya. Seribu rupiah untuk masuk museum masih terasa mahal, tapi membakar uang sepuluh ribu rupiah sehari untuk merokok, rasanya enteng saja. Bagaimana ya?

(Foto: Salah satu boneka Tintin di MINT Museum of Toys di Singapura).

0 komentar:

Posting Komentar